Rabu, 26 Desember 2012

ajo yosa


yosa embrew


makalah metodologi penelitian



KATA PENGANTAR

Piji syukur kehadirt Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga Skripsi ini dapat di selesaikan Skripsi inni di tulis sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan Strata Satu ( SI ) Sistem Informasi Dian Cipta Cendikia ( DCC ) Lampung. Penulis banyak mendapat bimbingan dari beberapa pihak, penulis banyak mengucapkan terimakasih kepada :
1.      SMP Negeri 2 Abung Semuli Lampung Utara terimakasih atas bantuan dan petunjuk dalam pembuatan skripsi ini.
2.      Kedua orang tua yang ikut mendukung saya atas terselesaikannya penulis skripsi ini, baik bantuan materi maupun dukungannya.
3.      Teman-teman sekalian yang selalu memberikan dukungan dan bantuan terimakasih atas semuanya.



                                                                                 Kotabumi, 9 April 2012
                                                                 Penulis,                              

YOPAN SATRIA ALAM
DAFTAR ISI
    Halaman
COVER......................................................................................................i
KATA PENGANTAR.………………………………...…………………………ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………..iii
DAFTAR TABEL………………………………………………….…………….vi
DAFTAR GAMBAR………………………………..…………………………..vii          

Bab  1   Pendahuluan 
1.1.      Latar Belakang Masalah………………………………………...…1
1.2.      Identifikasi Masalah…………………………….…………………2
1.3.      Batasan Masalah………………………………………...…………3
1.4.      Tujuan dan Manfaat Penelitian…………………………….………3
1.4.1    Tujuan Penelitian
1.4.2    Manfaat Penelitian
1.5.      Metodologi Penelitian……………………………………………..4
1.6.      Waktu Dan Tempat Penelitian………………….…………………5
1.6.1. Waktu Penelitian
1.6.2. Tempat Penelitian
1.7.      Sistematika Penulisan…………………………………….………..6
Bab  2   Landasan Teori       
2.1.      Pengertian Sistem………………………………………………….7
            2.2.      Pengertian Informasi……………………………………………….7
2.3.      Pengertian Perancangan Sistem……………………………………8
                        2.3.1.   Flowchart Sistem
                        2.3.2.   Diagram Aliran Data (DFD)  
                        2.3.3.   Basis Data atau Database
                        2.3.4.   Entity Relationship Diagram (ERD)  
            2.4.      Teori Bahasa Pemograman Visual Basic 6.0…………...………..14
                        2.4.1.   Mengenal visual Basic 6.0     
                        2.4.2.   Tipe-tipe Data Visual Basic 6.0
                        2.4.3.   Operasi dasar Visual Basic 6.0                                              
           
Bab 3   Perancangan Sistem
3.1.      Tujuan Organisasi……………………………………..…………21
            3.2.      Analisis Sistem……………………..…………………………….24
                        3.2.1.   Alur Sistem yang Berjalan
                        3.2.2.   Alur Sistem di Usulkan
                        3.2.3.   Rancangan Input/Output………………………...……….28
                                    3.2.3.1. DFD Level 0
                                    3.2.3.2. DFD Peminjaman
                                    3.2.3.3. DFD Pengembalian
                        3.2.4.   Rancangan Basis Data…………………………...……….31
                        3.2.5.   Rancangan Struktur Basis Data                             
                        3.2.6.   Rancangan Masuk Struktur Basis Data……………..……34
                                    3.2.6.1. Desain Input Data Anggota
                                    3.2.6.2. Desain Input Data Buku
                                    3.2.6.3. Desain Input Data Peminjam dan Pengembalia
                                    3.2.6.4. Desain Input Data Pengolah
                        3.2.7.   Rancangan Keluaran Struktur Basis Data…………….….38
                                    3.2.7.1. Desain Output Data Buku
                                    3.2.7.2. Desain Output Data Peminjam dan Pengembalian
                        3.2.8.   Rancangan Pengkodean……………….…………………40
                        3.2.9.   Flowchart Program
                        3.2.10. Flowchart Sub Menu
                        3.2.11. Flowchart Input Data Anggota
                        3.2.12. Flowchart Input Data Buku
                        3.2.13. Flowchart Input Data Peminjaman
                        3.2.14. Flowchart Input Data Pengembalian
                        3.2.15. Flowchart Menu Laporan
                        3.2.16. Rancangan Struktur Menu Aplikasi





DAFTAR TABEL

      Halaman
Tabel 2.2 Tabel Flowchart……………………………………………….………..9
Tabel 2.4 Simbol DFD……………………………………………...……………11
Table 2.5. Simbol-simbol dalam ERD………………………………………..….13
Tabel 2.6 Tipe-tipe Data Visual Basic 6.0………………………….……………19
Tabel 3.1 Anggota…………………………………………..……………………32
Tabel 3.2 Buku………………………………………………...…………………32
Tabel 3.3 Peminjaman dan Pengembalian……………………………………….33
Tabel 3.3 Pengolah………………………………………………………...……..33


DAFTAR GAMBAR

                                                                                                                   Halaman
2.4. Gambar Jendela Visual Basic 6.0……………………………………………16
2.5. Gambar Main Window………………………………………………………16
2.6. Gambar Form Windows…………………………………………….…….…17
2.7. Gambar Toolbox……………………………………….……………………17
2.8. Gambar Project Windows………………………………………………...…18
2.9. Gambar Code Edition……………………..………….…….……..…………18
2.10. Gambar Fasilitas Autolixt…………………….……………………………19
Gambar 3.1. Mapping Chart Sistem yang Berjalan……………...………………26
Gambar 3.2. Diagram Konteks (Context Diagram)……………………………...27
Gambar 3.3. Data Flow Diagram Level 0…………………………………….….28
Gamabar 3.4. Data Flow Diagram Peminjaman……………..…………………..29
Gambar 3.5. Data Flow Diagram Pengambilan……….…………………………30
Gambar 3.6. Rancangan Basis Data………………………….…………………..31
Gambar. 3.7. Desain Input Data Anggota………………..………………………34
Gambar. 3.8. Desain Input Data Buku…………………………………………...35
Gambar. 3.9. Desain Input Data Peminjam dan Pengembalian………………….36
Gambar. 3.10. Desain Input Data Pengolah……………….……………………..37
Gambar. 3.11. Desain Output Data Buku………………………………………..38
Gambar. 3.12. Desain Output Data Peminjam dan Pengembalian………………39
Gambar. 4.13. Flowchart Menu Utama…………………………...……………...41
Gambar. 3.14. Flowchart Sub Menu……………………………………………..42
Gambar. 3.15. Flowchart Input Data Anggota…………………….……………..43
Gambar. 3.16. Flowchart Input Data Buku………………………………………44
Gambar. 3.17. Flowchart Input Data Peminjaman….……………………………45
Gambar. 3.18. Flowchart Input Data Pengembalian……………………………..46
Gambar. 3.19. Flowchart Menu Laporan………………………………………...47
Gambar. 3.20. Rancangan Struktur Menu Aplikasi……...………………………48







BAB I
PENDAHULUAN

1.1.    Latar Belakang
SMP Negeri 2 Abung Semuli yang beralamatkan di jalan Lintas Sumatera Kecamatan Abung Semuli Kabupaten Lampung Utara, merupakan sekolah milik pemerintah yang mempunyai tugas pokok menyelenggarakan kewenangan Pemerintah Daerah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lampung Utara, dalam bidang pendidikan sekolah menengah pertama. Dalam menunjang proses belajar mengajar, sekolah ini memanfaatkan perpustakaan untuk memberikan sarana belajar bagi siswa. Saat ini sistem pengolahan data peminjaman dan pengembalian buku perpustakaan pada sekolah ini masih menggunakan sistem manual dan belum memanfaatkan komputer sebagai suatu system yang dapat membantu mempermudah proses pengolahan data.

Menghadapi tantangan dalam era globalisasi dibutuhkan suatu teknologi yang modern yang menuntut kecepatan dan ketepatan di segala bidang untuk mendukung semua kegiatan dalam organisasi. Seiring dengan tingkat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang pesat terutama dalam bidang elektronika maka komputer menjadi sangat penting kegunaannya dalam mendukung kegiatan manusia, seperti dalam bidang perkantoran, perekonomian, industri, pendidikan, serta badan-badan usaha lainnya. Sekarang komputer terbukti lebih banyak digunakan sebagai alat bantu dalam mengelola informasi dibandingkan dengan media lainnya. Dengan menggunakan komputer, informasi akan lebih cepat diproses, misalnya saja pada SMP Negeri 2 Abung Semuli khususnya pada bagian pengelola perpustakaan sekolah. Selain itu, saat ini sistem pengolahan data buku perpustakaan yang dilakukan secara konvensional akan diusulkan agar dapat diorganisir dan diatur oleh sistem komputer sehingga data-data yang telah ada dapat disimpan dan dibuka kembali secara efektif dan efisien.

Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, dalam penulisan laporan kerja praktek ini penulis mengambil permasalahan “KOMPUTERISASI PENGOLAHAN DATA PERPUSTAKAAN PADA SMP NEGERI 2 ABUNG SEMULI”. Dengan judul tersebut penulis mencoba membahas masalah yang ada pada SMP Negeri 2 Abung Semuli serta mencoba untuk memecahkan permasalahan tersebut kedalam suatu bentuk aplikasi.

1.2.    Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang maka masalah yang diidentifikasi terhadap sistem yang berjalan terhadap pengolahan data peminjaman buku/pengembalian buku masih dilakukan pencatatan secara berkas dengan menggunakan buku besar. Masalah-masalah yang diidentifikasi :
1.      Pencarian data buku belum terkomputerisasi sehingga pencarian data buku sulit dilakukan dan membutuhkan waktu yang lebih lama jika di bandingkan dengan yang sudah terkomputerisasi.
2.      Mudah terjadi kesalahan dan penyimpanan data yang berulang-ulang dikarnakan belum menggunakan database.
3.      Lamanya proses penyajian informasi peminjaman buku pada SMP Negeri 2 Abung Semuli Lampung Utara tersebut.

1.3.    Batasan Masalah
Penulis membatasi permasalahan hanya pada sistem pengolahan data perpustakaan pada SMP Negeri 2 Abung Semuli khususnya pada bagian pengelola perpustakaan sekolah yang menangani masalah peminjaman dan pengembalian buku dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0.

1.4.    Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan laporan kerja praktek ( penelitian ) ini, yaitu sebagai berikut:
1.      Bagi Mahasiswa
a.       Sebagai syarat untuk penyusunan Metode Penukisan pendidikan jenjang  Diploma tiga (D3) pada Dian Cipta Cendikia ( DCC ) Kotabumi.
b.      Mengembangkan Keterampilan, kemampuan dan ilmu pengetahuan untuk memperoleh gambaran dalam dunia kerja yang sesungguhnya, serta dapat membuka wawasan tentang peranan komputer di sebuah instansi pemerintah khususnya pada bagian pengelola perpustakaan sekolah sehingga diharapkan akan menjadi tambahan ilmu tersendiri sebagai bekal untuk memasuki dunia kerja dimasa yang akan datang.
c.       Sebagai salah satu media yang dapat menambah wawasan serta memperluas pemikiran tentang komputer pada dunia kerja untuk meningkatkan kualitas mahasiswa dalam mengembangkan dan menerapkan disiplin ilmu yang diperoleh dan juga sebagai sarana untuk mengimplementasikan secara langsung ilmu yang telah didapatkan selama proses pendidikan di bangku kuliah.

2.      Bagi Instansi
a.       Untuk memodifikasi atau mengembangkan sistem yang ada (berjalan) dengan sistem yang baru (diusulkan).
b.       Hasil penelitian ini diharapkan agar dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pengolahan data perpustakaan pada masa yang akan datang.

3.      Bagi Pembaca
a.       Dapat digunakan sebagai sarana untuk menambah wawasan dan pemikiran tentang hal yang terkait dalam laporan kerja praktek ini.
b.      Dapat digunakan sebagai sumber informasi mengenai objek penelitian dalam hal ini adalah SMP Negeri 2 Abung Semuli.
c.       Diharapkan pula dapat digunakan sebagai contoh dan acuan dalam pembuatan laporan kerja praktek bagi para adik tingkat.

1.5.    Metode Penulisan
Untuk menyelesaikan laporan kerja praktek ini, penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data dengan cara sebagai berikut :
1.      Interview
Interview adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melakukan wawancara, dialog, tanya jawab secara langsung bertatap muka yang membahas tentang objek penelitian terhadap pihak-pihak terkait, dalam hal ini adalah pengelola perpustakaan pada SMP Negeri 2 Abung Semuli.
2.      Observasi
Observasi adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melakukan pengamatan secara langsung dengan objek yang diteliti dalam pembuatan laporan ini.
3.      Study Kepustakaan
Study Kepustakaan adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan membaca literatur perpustakaan (buku-buku, diktat, catatan-catatan) yang berhubungan dengan masalah yang dibahas dalam pembuatan laporan ini.




1.6.    Sistematika Penulisan
Secara garis besar sistematika penulisan lporan kerja praktek ini adalah :

BAB  I    :   PENDAHULUAN

Bab ini mencakup latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penulisan, metode penulisan yang digunakan dan sistematika penulisan dalam penulisan laporan ini.

BAB  II   :   LANDASAN TEORI

Bab ini memuat tentang teori-teori yang digunakan, pengertian-pengertian yang berhubungan dengan sistem maupun yang berhubungan dengan masalah penelitian dan penjelasan masalah yang dibahas dalam penulisan laporan ini.
BAB  III  :   PERANCANGAN SISTEM
Bab ini memuat gambaran tentang tempat kerja praktek, baik itu sejarah berdirinya, kedudukan, fungsi, tugas pokoknya, visi dan misi, tujuan dan lain sebagainya.
Bab ini juga memuat tentang rancangan sistem yang akan dibuat dimulai dari bagan alir sistem, penjelasan bagan alir sistem, DFD (Data Flow Diagram), ERD (Entitiy Relationship Diagram), struktur database, rancangan input dan output.
BAB  IV :   IMPLEMENTASI SISTEM
Bab ini memuat tentang spesifikasi perangkat keras, spesifikasi program, menjalankan program dari menu utama, input data, edit data, laporan dan cetak laporan.
       BAB  V   :   PENUTUP
Bab ini memuat tentang kesimpulan-kesimpulan dari penulisan laporan kerja praktek ini dan saran-saran yang dapat diberikan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

.












BAB  II
LANDASAN TEORI

2.1.    Pengertian Sistem
Dalam  mendefinisikan sistem, terdapat dua kelompok pendekatan yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya.Jerry FitzGerald mengemukakan pendapat mengenai definisi sistem yang dilihat dari pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur, sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. 1)

Sedangkan definisi sistem apabila dilihat dari pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya, sebagai suatu kumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai sasaran dan tujuan tertentu.


Dari kedua definisi tersebut di atas, pendekatan sistem yang menekankan pada elemen atau komponennya adalah lebih banyak digunakan karena sistem terdiri dari beberapa subsistem yang tidak dapat berdiri sendiri. Komponen-komponen tersebut saling berhubungan dan membentuk satu kesatuan sehingga sasaran sistem dapat tercapai.

Kedua kelompok definisi ini adalah benar dan tidak saling bertentangan, hanya yang berbeda adalah cara pendekatannya. Mempelajari suatu sistem akan lebih mengena bila mengetahui terlebih dahulu apakah arti dari sistem itu sendiri. Pengertian tentang sistem pertama kali dapat diperoleh dari definisinya karena definisi ini akan mempunyai peranan yang penting di dalam pendekatan untuk mempelajari suatu sistem. Pendekatan sistem yang merupakan kumpulan dari elemen-elemen atau subsistem merupakan definisi yang lebih luas karena suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem-subsistem bagian.

Adapun pengertian dari sistem itu sendiri antara yang dikemukakan oleh para ahli antara lain : Menurut Moscove, Sistem adalah suatu entity (kesatuan) yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan atau subsistem-subsistem yang berhubungan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. 2)

Menurut Cole/ Neuschel, Sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang  saling berhubungan, yang disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh (terintegrasikan) untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi-fungsi utama dari perusahaan. 3)

Suatu sistem mempunyai maksud tertentu. Maksud dari suatu sistem adalah untuk mencapai tujuan (goal) atau untuk mencapai suatu sasaran (objectives). Goal biasanya dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas dan Objectives dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih sempit. Kesemuanya itu tergantung dari ruang lingkup mana memandang sistem tersebut. Seringkali tujuan (goal) dan sasaran (objectives) digunakan bergantian dan tidak dibedakan.


2.1.1.      Karakteristik sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu yaitu :
a.      Komponen-komponen Sistem (System Components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi satu sama lainnya yang artinya saling bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem ini dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu subsistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar dan berhubungan atau berinteraksi satu sama lainnya yang disebut dengan suprasistem.

b.      Batas Sistem (System Boundary)
Batas suatu sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem di pandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

c.       Lingkungan luar (System Environment)
Lingkungan luar suatu sistem merupakan segala sesuatu yang berada diluar batas dari suatu sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem yang harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem.

d.   Penghubung Sistem (System Interface)
Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya.
e.   Masukan Sistem (System Input)
Masukan adalah suatu energi yang di masukan kedalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan agar sistem tersebut dapat beroperasi. Sedangkan Signal input adalah energi yang di proses untuk mendapatkan keluaran.

f.    Keluaran Sistem (System Output)
Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah atau dimasukkan (input) dari suatu subsistem. Keluaran dapat diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan keluaran sebagai sisa pembuangannya. Keluaran juga dapat berupa masukan untuk suatu subsistem yang lain atau kepada suprasistem. Misalnya pada sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang merupakan hasil dari sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

g.   Pengolah Sistem (System Proces)
suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Suatu sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.



h.   Sasaran Sistem (System Objectives)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objectives). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila apa yang menjadi tujuan dan sasaran dari sistem tersebut tercapai.

2.1.2.      Klasifikasi sistem
Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut :
1.        Sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system)
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan tuhan. Sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik misalnya, sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dan lain sebagainya.

2.        Sistem alami (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system)

Sistem alami adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Misalnya sistem resolusi dan sistem rotasi bumi. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin.
3.        Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system)

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksikan interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sedangkan sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

4.        Sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system)
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada tetapi, pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup dan tidak benar-benar tertutup). Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh  dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya.




2.1.3.      Siklus hidup sistem (System Life Cycle)
1.      Survey System, yaitu mengetahui ruang lingkup yang ada.
2.      Analisis System, yaitu menganalisa masalah informasi yang dihadapi oleh perusahaan, mengetahui kekurangan-kekurangan dalam sistem yang sedang berjalan serta mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi.
3.      Perancangan sistem (Design System), yaitu kegiatan menyusun sistem baru atau kegiatan merubah sistem yang lama.
4.      Pembuatan sistem, yaitu tahap pembuatan sistem yang baru (hardware dan software).
5.      Implementasi system, yaitu menerapkan dan mengoperasikan sistem baru untuk menggantikan sistem yang lama.
6. Pemeliharaan sistem (Follow-Up), yaitu kegiatan mengawasi pelaksanaan sistem baru untuk mengetahui kelemahan-kelemahan didalamnya dan memperbaikinya agar sistem berjalan secara optimal.

2.2.    Pengertian Prosedur
Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan urut-urutan operasi didalam sistem. Prosedur (procedure) didefinisikan oleh Richard F. Neuchel sebagai suatu urutan-urutan operasi klerikal (tulis menulis), biasanya melibatkan  beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi. 4)

Jerry FitzGerald, Ardra F. FitzGerald dan Warren D. Stallings, Jr., mendefinisikan prosedur sebagai suatu urutan-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan apa (what) yang harus dikerjakan, siapa (who) yang mengerjakannya, kapan (when) dikerjakan dan bagaimana (how) mengerjakannya. 5)

2.3.    Konsep Dasar Informasi
Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi ini sangat penting dan sangat diperlukan untuk kelangsungan hidup suatu organisasi. Informasi yang dibutuhkan adalah informasi yang berkualitas, sedangkan informasi yang berkualitas itu harus akurat, tepat waktu, relevan, lengkap dan jelas. Robert N Anthony dan John Dearden menyebut keadaan dari sistem dalam hubungannya dengan keberakhirannya dengan istilah entropy. Informasi yang berguna bagi sistem akan menghindari proses entropy  yang disebut dengan negative entropy atau negentropy. 6)

Informasi sangat penting artinya bagi suatu sistem. Informasi (Information) dapat didefinisikan sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna atau lebih berarti bagi yang menerimanya dan yang memerlukannya.

Informasi didefinisikan oleh John Burch dan Garry Grudnitski adalah data yang telah diletakkan dalam konteks yang lebih berguna yang dikomunikasikan kepada penerima untuk digunakan di dalam pembuatan keputusan. 7)

Sumber dari informasi adalah data.  Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata. Kejadian-kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Kesatuan nyata (fact and entity) adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi.

Kegunaan dari informasi itu sendiri adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Oleh karena itu  dari penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa informasi informasi yang lebih efektif dan efisien dibanding dengan biaya mendapatkan karya itu disebut informasi yang bernilai tinggi. Informasi adalah suatu data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan dapat berarti bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian (event) dan kesatuan nyata (fact and entity) serta dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.


2.3.1.      Kualitas Informasi
Kualitas dari suatu informasi (quality of  information) tergantug dari tiga hal yaitu sebagai berikut :
1.      Akurat (accurate)
Akurat berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.

2.      Tepat waktu (timeliness)
Tepat waktu berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat datangnya. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.



3.      Relevan (Relevance)
Relevan berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap orang satu dengan lainnya berbeda-beda.


2.3.2.      Nilai Informasi
Nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu dari segi manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif jika dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak didalam perusahaan. Selain itu sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau costbenefit.

2.4.    Konsep Dasar Sistem Informasi
Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen didalam pengambilan keputusan. Informasi tersebut dapat diperoleh dari sistem informasi (information systems) atau disebut juga prosessing systems atau information processing systems atau information generating systems. Sistem informasi (information systems) adalah suatu kegiatan dari prosedur-prosedur yang diorganisasikan, bilamana dieksekusi maka akan menyediakan informasi untuk mendukung pengendalian keputusan dan pengendalian didalam organisasi.

Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis sebagai suatu sistem yang berada di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. 8) 


2.4.1.      Komponen sistem informasi
John Burch dan Garry Grudnitski mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block) yaitu :
a.   Blok Masukan (Input Block)
Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan di masukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.



b.   Blok Keluaran (Output Block)
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem. Keluaran merupakan hasil energi yang diolah atau dimasukkan bagi subsistem lainnya.

c.   Blok Model (Model Block)
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data masukan dan data yang tersimpan dalam basis data dengan cara tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

d.      Blok Teknologi (Technology Block)
Teknologi merupakan kotak alat (tool box) dalam sistem informasi. Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan, mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian sistem secara keseluruhan serta perancangan perangkat keras yang digunakan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware). Teknisi dapat berupa orang-orang yang mengetahui teknologi dan membuatnya dapat beroperasi. misalnya operator komputer, pemrograman, operator pengolah kata, spesialis telekomunikasi, analisis sistem, penyimpan data dan lain-lain.


e.   Blok Basis Data (Database Block)
Basis Data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan dalam perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan didalam basis data untuk penyediaan informasi yang akan datang. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas ruang penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Data Base Management Systems).

f.    Blok Kendali (Control Block)
Hal-hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, air, temperatur, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidakefisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk menghindari hal-hal yang dapat merusak sistem ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi atau dicegah.


2.4.2.      Sistem basis data
Basis data merupakan himpunan kelompok data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media yang diorganisasikan sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan dengan cepat dan mudah tanpa adanya kerangkapan data (redundancy) yang tidak perlu sehingga memudahkan untuk ditampilkan kembali, dapat digunakan untuk satu atau lebih program aplikasi secara optimal untuk memanipulasinya agar data dapat disimpan tanpa mengalami ketergantungan pada program yang akan menggunakannya, serta disimpan sedemikian rupa sehingga penambahan, pengambilan dan modifikasi data dapat dengan mudah dilakukan dan terkontrol dengan baik. Basis data merupakan komponen sistem informasi karena berfungsi sebagai pusat penyedia informasi bagi para pemakainya, dimana filenya dapat diakses dengan menggunakan metode penyimpanan akses langsung (direct access storage device) yang dilakukan dengan cara langsung membaca record pada posisinya di file tanpa harus membaca di record pertama lebih dahulu.

Sedangkan sistem basis data merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa kumpulan basis data yang terdiri dari file-file dan tabel-tabel yang saling berhubungan dalam sebuah sistem komputer dari sekumpulan DBMS (Data Base Management System) yang memungkinkan beberapa pemakai untuk mengakses dan memanipulasinya.


2.4.2.1.Definisi-definisi yang berhubungan dengan basis data
1.      Entitas (Entity)
      Merupakan orang, tempat, kejadian atau konsep yang informasinya direkam yang mewakili suatu objek.
2.      Atribut (Field)
      Setiap entity mempunyai satu atau lebih atribut atau sebutan untuk mewakili suatu entitas, seperti : NPM, nama, lamat, agama dan lain sebagainya. Dalam suatu entity terdapat suatu atribut kunci (Key) dari file yang berupa satu field atau satu set field yang dapat mewakili record.

3.      Record
      adalah kumpulan elemen entitas yang saling berkaitan secara lengkap.

4.      File
      adalah kumpulan record-record sejenis yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Beberapa kategori file dalam proses aplikasi, yaitu :
a.      File induk (Master File)
      Merupakan file penting dan tetap harus ada selama sistem informasi digunakan. Beberapa kategori file dalam proses aplikasi yaitu :
1.      File Induk Acuan (Reference Master File)
2.      File Induk Dinamik (Dinamic Master File)

b.      File Transaksi (Transaction File)
      Disebut juga file input digunakan untuk merekam data dari suatu transaksi.

c.       File Laporan (Report File)
      Disebut juga file output yaitu file berisi data-data yang akan ditampilkan 

2.4.2.2.Macam-macam atribut kunci
a.      Kunci Primer (Primary Key)
      adalah satu atribut atau satu set minimal atribut yang tidak hanya mengidentifikasikan secara unik suatu kejadian spesifik, tetapi juga dapat mewakili setiap kejadian dari suatu entity.

b.      Kunci Kandidat (Candidate Key)
      adalah satu atribut atau satu set minimal atribut yang mengidentifikasikan secara unik suatu kejadian dari suatu entity.

c.       Kunci Alternatif (Alternate Key)
      adalah kunci kandidat yang tidak dipakai sebagai primary key. Sering kali kunci alternatif ini dipakai sebagai kunci pengurutan dalam suatu laporan.

d.      Kunci Tamu (Foreign Key)
      adalah suatu atribut yang melengkapi suatu hubungan dengan induknya.

e.       Kunci Super (Super Key)
      adalah satu atau lebih atribut atau kumpulan dari atribut-atribut yang dapat membedakan setiap basis data dalam tabel secara unik.






2.4.2.3.Komponen penyusun basis data
a.      Perangkat Keras (Hardware)
      Perangkat keras dalam basis data mempunyai komponen utama yaitu unit pusat pemrosesan (Central Procesing Unit), yang mempunyai beberapa bagian penting yaitu unit aritmatika dan logika (Arithmatic Logic Unit), memori penyimpanan (Storage Memoryt), memori utama (Main Memory) dan unit pengendali (Control Unit). Perangkat keras inidapat berupa satu unit sistem komputer stand alone atau network, memori sekunder yang on line (Harddisk), memori sekunder yang off line (Tape / Removeable Disk) dan media atau perangkat komunikasi untuk sistem jaringan.

b.      Perangkat Lunak (Software)
      Perangkat lunak yang digunakan dalam basis data yaitu Data Base Management System (DBMS) dan Database Aplication Software (DBAS).

c.       Data (Data)
Yaitu sekumpulan dari bermacam-macam tipe record yang mempunyai hubungan antar record satu dengan lainnya terhadap suatu objek tertentu.

d.      Sistem Operasi (Operating System)
      Merupakan program yang mengaktifkan atau memfungsikan sistem komputer, mengendalikan seluruh sumber daya (resource) dalam komputer dan memasukkan operasi dasar dalam komputer serta pengolahan file.

e.       Sistem Pengolahan Basis Data (Data Base Management System)
      Pengelolaan basis data secara fisik dilakukan oleh pemakai tetapi ditangani langsung oleh perangkat lunak (system) yang khusus dan spesifik yang mengelola basis data secara fisik. Perangkat lunak inilah yang akan menentukan bagaimana data diorganisasikan, disimpan, diubah dan diambil kembali, juga mekanisme pengamanan data, pemakaian data secara bersama, akurasi dan konsistensi dan sebagainya.

f.       Pemakai (User)
      Manusia merupakan elemen penting pada sistem basis data. Tipe pemakai yang menggunakan sistem basis data berbeda-beda dan mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda pula. Berdasarkan cara berinteraksi dengan komputer, pemakai dibedakan menjadi :
1.      Programmer Aplikasi
Yaitu orang yang menulis atau membuat program atau pemakai yang berinteraksi dengan basis data melalui DML (Data Manipulation Language) yang menulis program dalam program induk.

2.      User Mahir (casual user)
Yaitu pemakai yang berinteraksi dengan komputer tanpa menulis model program yang  menyatakan query dengan query yang telah disediakan DBMS (Data Base Management System).


3.      User Umum (end user / naïve user)
Yaitu pemakai yang berinteraksi dengan sistem basis data melalui pemanggilan suatu program, aplikasi permanen (executable) yang telah ditulis sebelumnya.

4.      User Khusus (spesialist user)
Yaitu pemakai yang menulis aplikasi basis data non konvensional untuk keperluan khusus, seperti : AI (Artificial Intelegency), pengolahan citra dan lain sebagainya.


2.4.2.4.Teknik perancangan basis data
Dalam merancang database kesulitan utama yang dihadapi adalah bagaimana caranya merancang sebuah database sehingga dapat memuaskan kebutuhan pada saat ini dan pada saat yang akan datang. Dalam merncang database terdapat 2 teknik yaitu :
1.      Teknik Relationship
      merupakan cara menghubungkan file-file melalui key (relation key) yang merupakan kunci utama dari setiap file.

2.      Teknik Normalisasi
      adalah proses pengelompokkan elemen-elemen data menjadi tabel-tabel yang menggunakan entity dan relasi. Pada proses normalisasi akan diuji beberapa kondisi. Jika ketika dilakukan penambahan, penghapusan dan membaca database mengalami kesulitan maka relasi tersebut perlu dipecahkan kedalam beberapa tabel sehingga terlihat sederhana. Adapun bentuk-bentuk normalisasi yaitu :
a.      Bentuk tidak normal (unnormal)
      Bentuk ini adalah kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, data dapat saja tidak lengkap atau terduplikat. Data dikumpulkan apa adanya sesuai kedatangannya.

b.      Bentuk normal kesatu (first normal form)
Bentuk normal kesatu merupakan dasar untuk menyusun file database, dimana penyusunannya dapat diambil dari permasalahan yang ada. Bentuk ini mempunyai ciri yaitu setiap data dibentuk dalam file datar (flat file) dan dibentuk dalam record satu demi satu dan nilai dari file berupa nilai yang tidak dapat dipecah-pecah lagi (atomic value), sehingga tidak ada set atribut yang berulang-ulang atau atribut yang bernilai ganda.

c.       Bentuk normal kedua (second normal form)
Bentuk ini mempunyai syarat yaitu harus telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu. Pada bentuk ini atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsional pada kunci utama (primary key), sehingga untuk membentuk normal kedua haruslah sudah ditentukan kunci-kunci field.

d.      Bentuk normal ketiga (third normal form)
Normal ketiga terbentuk ketika tiap field tergantung pada field kunci. Normal ketiga digunakan untuk menggambarkan hubungan antar file, juga sebagai rancangan database. File tersebut dihubungkan dengan file-file kunci.

e.       Bentuk normal Boyce Codd (boyce codd normal form)
BCNF (Boyce-Codd Normal Form) mempunyai paksaan yang lebih kuat dari bentuk normal ketiga. Untuk menjadi BCNF, relasi harus memenuhi bentuk normal ketiga dan setiap atribut harus bergantung fungsi pada atribut superkey.

2.5.    Perangkat Lunak yang Digunakan
2.5.1.      Sekilas tentang Visual Basic 6.0
Visual Basic adalah sebuah bahasa pemrograman komputer under windows, yang merupakan pengembangan terakhir dari bahasa Basic. 9)  Sedangkan pengertian bahasa pemrograman adalah perintah-perintah atau intruksi yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu. Visual Basic juga sering disebut sebagai sarana (tool) untuk menghasilkan program-program aplikasi berbasiskan windows. Beberapa kemampuan atau manfaat Visual Basic diantaranya yaitu :
a.       Untuk membuat program aplikasi berbasiskan windows.
b.      Untuk membuat objek-objek pembantu program seperti kontrol ActiveX, file Help, aplikasi Internet dan sebagainya.
c.       Menguji program (debugging) dan menghasilkan program akhir berakhiran EXE yang bersifat executable yaitu dapat langsung dijalankan.

2.5.2.      Sejarah singkat Visual Basic 6.0
Microsoft Visual Basic adalah suatu bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat aplikasi windows IDE (Interface Development Environment) yang berbasis GUI (Grafisal User Interface). Visual Basic merupakan program terkendali kejadian (event-driven programming) yang artinya program menunggu sampai adanya respon dari pemakai berupa event atau kejadian tertentu misalnya tombol diklik, menu dipilih dan lain sebagainya. Ketika event terdeteksi, pada yang berhubungan dengan event (procedure event) akan dijalankan.

Berikut ini catatan-catatan penting dalam sejarah perkembangan visual basic, sebagai berikut :
a.       Visual Basic pertama kali dikenalkan pada tahun 1991, yaitu progam Visual Basic untuk DOS dan untuk Windows.
b.      Visual Basic 3.0 dirilis tahun 1993.
c.       Visual Basic 4.0 dirilis pada akhir tahun 1995 (tambahan dukungan untuk aplikasi 32 bit).
d.      Visual Basic 6.0 adalah versi terbaru yang dirilis pada akhir tahun 1998.





2.5.3.      Keistimewaan Visual Basic 6.0
Sejak dikembangkan pada tahun 80-an, kini Visual Basic telah mencapai versinya yang ke-6. Beberapa keistimewaan utama dari Visual Basic 6.0 diantaranya seperti :
1.      Menggunakan platform pembuatan program yang diberi nama Developer Studio, yang memiliki tampilan dan sarana yang sama dengan Visual C++ dan  Visual J++.
2.      Memiliki compiler andal yang dapat menghasilkan file executable yang lebih cepat dan lebih efisien dari sebelumnya.
3.      Memiliki beberapa tambahan sarana wizard yang baru. Wizard adalah sarana yang mempermudah di dalam pembuatan aplikasi dengan mengotomatisasi tugas-tugas tertentu.
4.      Tambahan kontrol-kontrol baru yang lebih canggih serta peningkatan kaidah struktur bahasa Visual Basic.
5.      Kemampuan membuat ActiveX dan fasilitas internet yang lebih banyak.
6.      Visual Basic 6.0 memiliki beberapa versi atau edisi yang disesuaikan dengan kebutuhan pemakai. Microsoft pada umumnya membuat tiga edisi Visual Basic yaitu :
1.      Standard Edition/ Learning edition, ini adalah versi standar yang sudah mencakup sebagai sarana dasar dari Visual Basic 6.0 untuk mengembangkan aplikasi.
2.      Professional Edition, versi ini berisi tambahan Microsoft Jet Database (Data Access Engine) dan pembuatan server OLE automation juga memberikan berbagai sarana ekstra yang dibutuhkan oleh para programmer profesional.
3.      Enterprise Edition, versi ini dikhususkan untuk para programmer yang ingin mengembangkan aplikasi remote computing atau client server. Biasanya versi ini digunakan untuk membuat aplikasi pada jaringan.

2.5.4.      Struktur Aplikasi Visual Basic

 Proyek (.VBP, .MAK)








Gambar 2.1  Struktur Aplikasi Visual Basic

 
 











 




            Aplikasi (proyek) terdiri dari :
a.      Form
Windows/ jendela tempat membuat tampilan (user interface).

b.      Kontrol (control)
Tampilan berbasis grafis yang dimasukkan pada form untuk membuat interaksi dengan pemakai (text box, label, scroll bar, tombol command)

c.       Properti (properties)
Nilai atau karakteristik yang dimiliki oleh sebuah objek Visual Basic, seperti : name, caption, size, color, position dan text. Visual basic menerapkan properti default/ standar, yaitu dapat mengubah properti saat mendesain program atau ketika program dijalankan (run time).

d.      Metode (methods)
Serangkaian perintah yang sudah tersedia pada suatu objek yang dapat diminta untuk mengerjakan tugas khusus.

e.       Prosedur kejadian (event procedures)
Kode yang berhubungan dengan suatu objek. Kode ini akan dieksekusi ketika ada respon dari pemakai berupa event tertentu.

f.       Prosedur umum (general procedures)
Kode yang tidak berhubungan dengan suatu objek. Kode ini harus diminta oleh aplikasi.

g.      Modul (modules)
Kumpulan dari prosedur umum, deklarasi variabel dan definisi konstanta yang digunakan oleh aplikasi.



Gambar 2.2  Tampilan Utama Visual  Basic 6.0




2.5.5.      Tampilan layar Visual Basic
a.      Main Windows
yaitu jendela utama yang terdiri dari baris judul (title bar), baris menu (menu bar) dan toolbar. Baris judul berisi nama poyek, mode operasi Visual Basic sekarang dan form yang aktif. Menu bar merupakan menu drop-down yang dapat mengontrol operasi dari lingkungan Visual Basic. Toolbar berisi kumpulan gambar yang mewakili perintah yang ada di menu. Jendela utama juga menampilkan lokasi dari form yang aktif, relatif terhadap sudut kiri atas layar (satuan ukurannya twips), juga lebar dan panjang dari form yang aktif.



Gambar 2.3   Jendela Utama Visual  Basic 6.0

 
 
b.      Form Windows
yaitu jendela form yang merupakan pusat dari pengembangan aplikasi Visual Basic. Disinilah tempat untuk menggambar aplikasi.

Gambar 2.4   Jendela Form Visual  Basic 6.0


c.       Toolbox
yaitu kumpulan dari objek yang digunakan untuk membuat user interface serta kontrol bagi program aplikasi.
Gambar 2.5   Toolbox  Visual  Basic 6.0

 
Data
 
Line
 
File List Box
 
Drive List Box
 
Vertical scroll Bar
 
List Box
 
Command Button
 
Option Button
 
Text Box
 
Picture Box
 
OLE
 
Directory List Box
 
Horizontal scroll Bar
 
Combo Box
 
Check Box
 
Frame
 
Label
 
Pointer
 
Timer
 
Shape
 
Image
 

d.      Project Windows
yaitu jendela proyek yang menampilkan daftar form dan modul proyek. Proyek merupakan kumpulan dari modul form, modul class, modul standar dan file sumber yang membentuk suatu aplikasi. 

Gambar 2.6   Jendela Proyek Visual  Basic 6.0



e.       Code Editor
yaitu jendela kode yang digunakan untuk menuliskan kode program, biasanya dengan mengklik view code atau mengklik ganda komponen tersebut.

Gambar 2.7   Jendela Code Editor Visual  Basic 6.0

.

f.        Fasilitas Autolist
Dengan adanya Fasilitas Autolist ini dapat memperkecil kesalahan pengguna atau programmer didalam membuat program yang disesuaikan dengan pemrograman yang kita buat tidak sedang nonaktif pada program.

Gambar 2.8  Fasilitas Autolist  pada Visual  Basic 6.0



g.      Properties Windows
yaitu jendela properti yang berisi daftar struktur setting properti yang digunakan pada sebuah objek terpilih. Kotak drop-down pada bagian atas jendela berisi daftar semua objek pada form yang aktif.


Gambar 2.9   Jendela Properties  Visual  Basic 6.0


 
 


h.   Form Layout Windows
yaitu jendela layout yang menampilkan posisi form relatif terhadap monitor.


Gambar 2.10   Jendela Layout Form Visual  Basic 6.0

2.5.6.      Klasifikasi perangkat keras (Hardware)
Visual Basic 6.0 dapat dijalankan dengan menggunakan Windows 95,  Windows NT 4.0 atau versi diatasnya yang lebih tinggi. Berikut ini beberapa kebutuhan yang direkomendasikan untuk menjalankan Visual Basic dengan Sistem Operasi Windows, diantaranya sebagai berikut :
1.      Komputer IBM yang Compatible dengan Processor Pentium 133 MHz atau yang lebih tinggi.
2.      Mouse dan  keyboard
3.      RAM dengan 32 MB (Mega Byte).
4.      Sisa Harddisk 1 GB (direkomendasikan 2GB).
5.      Sebuah monitor VGA atau monitor yang direkomendasikan memiliki resolusi tinggi.
6.      Floppy disk drive


1) Jogiyanto. HM, Analisis & Disain Sistem Informasi, hal 1.
2) Drs. Zaki Baridwan, M.Sc, Sistem Informasi Akuntansi, 1994, Hal 2.
3) Drs. Zaki Baridwan, M.Sc, Sistem Informasi Akuntansi, 1994, Hal 3.
4) Jogiyanto. HM, Analisis & Disain Sistem Informasi, hal 1.
5) Jogiyanto. HM, Analisis & Disain Sistem Informasi, hal 2.
6) Jogiyanto. HM, Analisis & Disain Sistem Informasi, hal 8.
7) Jogiyanto. HM, Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer, hal 4.
8) Jogiyanto. HM, Analisis & Disain Sistem Informasi, hal 11.
9) Kurniawan, Bagus. 2002. Pemrograman Microsoft Visual Basic 6.







BAB  III
PERANCANGAN SISTEM

3.1.      Keadaan Umum

3.1.1.      Sejarah Singkat  SMP Negeri 2 Abung Semuli Kotabumi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Abung Semuli Kotabumi beralamatkan di jalan Lintas Sumatera Kecamatan Abung Semuli Kotabumi Lampung Utara. Sekolah ini berdiri pada tahun 1999 dengan nama SMP Negeri 5 Abung Selatan karena pada waktu itu wilayah tersebut masih termasuk diwilayah Aung Selatan. Setelah adanya perubahan wilayah kecamatan dari Kecamatan Abung Selatan menjadi Kecamatan Abung Semuli, sehingga pada tahun 2003 SMP Negeri 5 Abung Selatan berganti nama menjadi SMP Negeri 2 Abung Semuli. Pada saat sekolah ini pertama kali didirikan yang menjabat sebagai kepala sekolah pertama periode 1999–2003 adalah bapak Marmudi, S.Pd, diperiode berikutnya yaitu periode 2003 sampai dengan sekarang SMP Negeri 2 Abung Semuli dikepalai oleh Bapak Tugiyo, A.Md.Pd.





3.1.2.               Tugas Pokok dan Fungsi SMP Negeri 2 Abung Semuli Kotabumi
SMP Negeri 2 Abung Semuli Kotabumi mempunyai tugas pokok menyelenggarakan kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Utara melalui Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Lampung Utara, dalam bidang pendidikan sekolah menengah pertama.

Fungsi SMP Negeri 2 Abung Semuli Kotabumi
1.       Perumusan dan pelaksanaan kebijaksanaan umum dalam hal peningkatan mutu pendidikan sekolah menengah pertama.
2.       Pelaksanaan koordinasi, pelaksanaan kurikulum, pengawasan kurikulum serta pengelolaan data dan informasi dibidang pendidikan sekolah menengah pertama.
3.       Penyusunan, perumusan dan penjabaran serta pelaksanaan kebijaksanaan teknis, pemberian bimbingan dibidang belajar mengajar serta pendidikan dalam proses pembelajaran sekolah menengah pertama.
4.       Penyelenggaraan, pelaksanaan, pengendalian, pengawasan dan pengamanan atas tugas-tugas pelaksanaan kebijaksanaan teknis sekolah menengah atas yang menjadi kewenangan kabupaten.
5.       Pelaksanaan koordinasi sistem belajar mengajar serta pengelolaan data dan informasi dibidang sekolah menengah pertama.



3.1.3.               Kedudukan SMP Negeri 2 Abung Semuli Kotabumi
Kedudukan SMP Negeri 2 Abung Semuli Kotabumi yaitu merupakan suatu unsur pelaksana Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Utara dibidang pendidikan sekolah menengah pertama yang dipimpin oleh Kepala sekolah yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati sebagai Pemerintah Daerah melalui Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Lampung Utara.


3.1.4.               Tujuan SMP Negeri 2 Abung Semuli Kotabumi
Tujuan SMP Negeri 2 Abung Semuli Kotabumi adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan siswa sebagai generasi muda penerus bangsa khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatacara pendidikan dan proses belajar mengajar dalam rangka mewujudkan tujuan Pembangunan Nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.

3.1.5.               Visi dan Misi SMP Negeri 2 Abung Semuli Kotabumi
       
SMP Negeri 2 Abung Semuli Kotabumi mempunyai visi untuk meningkatkan mutu sekolah yang berorientasi pada iman dan taqwa serta berdisiplin agar unggul dalam hal-hal sebagai berikut :
1.      Unggul dalam perolehan nilai Ujian Akhir Nasinal (UAN).
2.      Unggul dalam persaingan memasuki Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
3.      Unggul dalam kegiatan kedisiplinan.
4.      Unggul dalam aktivitas keagamaan.
5.      Unggul dalam kepedulian sosial.

Misi SMP Negeri 2 Abung Semuli Kotabumi
Dalam melaksanakan proses belajar mengajar SMP Negeri 2 Abung Semuli Kotabumi, mempunyai misi sebagai berikut :
1.      Meningkatkan profesionalisme guru dan pegawai dalam melaksanakan tugas sehari-hari.
2.      Meningkatkan peringkat sekolah berdasarkan rata-rata nilai.
3.      Melengkapi sarana dan prasarana sekolah.
4.      Melaksanakan program pembinaan siswa secara intensif melalui kegiatan ekstrakurikuler.
5.      Menciptakan lingkungan dan iklim kerjasama yang harmonis dan kondusif sehingga mampu mendorong peningkatan kerjasama yang baik antar seluruh warga sekolah.
6.      Melaksanakan pembinaan imtaq secara terpadu.


3.1.6.               Struktur Organisasi SMP Negeri 2 Abung Semuli Kotabumi
                                                                               
Struktur organisasi merupakan gambaran tentang satuan kerja dan hubungannya dalam suatu organisasi serta saluran wewenang kekuasaan dari garis pertanggungjawaban baik keatas maupun kebawah, juga dikatakan bahwa struktur organisasi merupakan gambaran secara skematis yang ditunjukkan dengan garis-garis yang berhubungan satu dengan lainnya dan disusun menurut kedudukan atau wewenang kekuasaan yang masing-masing membentuk suatu fungsi tertentu yang  ditunjukkan oleh garis wewenang. Adapun bentuk struktur organisasi yang terdapat pada SMP Negeri 2 Abung Semuli Kotabumi adalah seperti gambar dibawah ini :                













Gambar 3.1. Struktur Organisasi SMP Negeri  2  Abung Semuli


 
 





























3.2.      Analisa Sistem

3.2.1 Analisa Sistem Berjalan

Flow Of Document (FOD) Yang Berjalan
Anggota
Daftar Buku
Bagian Administrasi
Kartu Buku
Buku Peminjaman
Penulisan Identitas
 
END
 
Buku
 
Buku yang akan dipinjam tidak ada
 
Pencarian Kriteria Buku
 
Buku yang akan dipinjam
 
Minat
Pinjam
 
Start
 
T
 
Pencarinn Kriteria Buku
 
Tgl pinjam+kembali+kartu anggota




 
Pencatatan Tanggal
 
Y
 
Judul dan pengarang Buku
 
Ada ?
 
Minat
Pinjam
 
Penyerahan Buku
 
Buku
 
Buku yang akan dipinjam
 
Cari Buku
 
Hasil Pencarian
 
Tgl pinjam+kembali+kartu anggota




 
Tgl pinjam+kembali+kartu anggota




 

Gambar 3.2  Flow Of Document (FOD) Yang Berjalan
3.2.2 Analisa Sistem Diusulkan








Gambar 3.1 Flowchart  system yang diusulkan

 
 







































3.2.2.1  Penjelasan Sistem

3.2.2.2. Prosedur Pengolahan Data Anggota Perpustakaan
Pada awal proses pengolahan data formulir anggota perpustakaan, calon anggota baru mengisi formulir pendaftaran yang diberikan oleh petugas perpustakaan berdasarkan data-data yang ada pada calon anggota baru tersebut. Formulir pendaftaran yang telah diisi diserahkan kembali pada petugas perpustakaan yang kemudian oleh petugas tersebut diserahkan kebagian komputerisasi perpustakaan. Setelah itu data diinput melalui sistem komputer dan diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan sebuah database dengan nama Anggota. Dbf

3.2.2.2  Prosedur Pengolahan Data Buku Perpustakaan
Proses pengolahan data Buku perpustakaan pada awalnya adalah pembuatan Katalogi/Referensi menurut abjad oleh pengurus perpustakaan yang suda disusun secara sistematis  berdasarkan data-data yang telah ada. Data tersebut diambil dari database Buku. dbf  sehingga kita mudah menemukan keterangan-keterangan yang kita perlukan.

3.2.2.3  Prosedur Pengolahan Data Peminjaman Buku
Untuk menghasilkan sebuah database yang berisi data-data mengenai buku-buku yang dipinjam oleh para anggota maka diperlukan sebuah database dengan nama Peminjaman. Dbf. Database tersebut diolah sedemikian rupa oleh sistem komputer sehingga menghasilkan keluaran berupa sebuah database yang digunakan untuk pembuatan laporan data siswa yang telah meminjam buku.
3.2.2.4  Prosedur Pengolahan  Data Pengembalian Buku
Proses pembuatan laporan data pengembalian buku memerlukan database pengembalian.dbf yang berisi data-data buku yang dikembalikan siswa, yang diolah sehingga menghasilkan keluaran berupa laporan data pengembalian buku. Laporan tersebut dibuat 3 (tiga) buah yang masih-masing diserahkan untuk anggota, untuk kepala perpustakaan dan untuk Arsip Perpustakaan.

3.2.2.5  Prosedur Pembuatan Laporan Data Buku
Dalam proses pembuatan laporan data buku  juga diperlukan database buku. dbf  yang diolah sedemikan rupa sehingga menghasilkan laporan data buku yang ada diperpustakaan baik yang baru masuk maupun yang sudah disimpan dimana laporan tersebut dibuat 3 (tiga) buah yang masih-masing diserahkan untuk anggota,kepala perpustakaan,  dan untuk arsip perpusstakaan.

3.2.2.6.   Prosedur Pembuatan Laporan Data Peminjaman Buku
Dalam proses pembuatan laporan data peminjaman buku juga diperlukan database peminjaman. dbf  yang diolah sedemikan rupa sehingga menghasilkan laporan data siswa yang telah meminjam buku. Laporan tersebut dibuat 3 (tiga) buah yang kemudian ddiserahkan untuk anggota, kepala perpustakaan,  dan untuk Arsip Perpusstakaan.




3.2.2.7   Prosedur Pembuatan Laporan Data Pengembalian Buku
Dalam proses pembuatan laporan data pengembalian buku juga diperlukan database pengembalian. dbf  yang diolah sedemikan rupa sehingga menghasilkan laporan data siswa yang telah meminjam buku. Laporan tersebut dibuat 3 (tiga) buah yang kemudian diserahkan untuk anggota, kepala perpustakaan,  dan untuk Arsip Perpustakaan.

3.3            Diagram Alir Data (DAD)
3.3.1       

Buku

 
Diagram Konteks

Text Box: Data Buku 

Data Anggota Yang Akan ditandatangani
 
Data Anggota Yang Telah Ditandatangani
 
Data Anggota
 

Data Buku Yang Dipinjam dan Dikembalikan
 
Data peminjaman
 

Data Kartu Anggota Buku
 
Data Pengembalian
 




Gambar 3.2  Diagram Konteks (Context Diagram)






3.3.2        DAD Level 0








Gambar 3.3 Data Flow Diagram Level 0

 
 Data Anggota
 



Text Box: Data Anggota
Laporan  Data Anggota
 
Laporan  Peminjaman
 
Data
Pinjam
 
Data peminjaman
 

Laporan   Pengembalian
 
Data
Kembali
 
Data Pengembalian
 

Laporan  Data Buku
 
Laporan Peminjaman
 
Data Buku
 
Data  Buku
 

Laporan  Data Buku
 


3.3.3        Data Flow Diagram (DFD)  level 1 proses 1


















Kartu Tanda Anggota
 



Text Box:  Data
Anggota



Laporan Data Anggota
 
Text Box:  Data AnggotaText Box:  Data Anggota




Gambar 3.4  Data Flow Diagram level 1 proses 1

3.3.3       
 Data Anggota
 
 Data Anggota
 
Data Flow Diagram (DFD)  level 1 proses 2
 

Text Box:  Data BukuText Box:  Data Buku


 Data Peminjaman Buku
 
Laporan Data Peminjaman
 
Text Box:  Data pinjamText Box:  Data pinjam





Gambar 3.5  Data Flow Diagram level 1 proses 2

3.3.4        Data Flow Diagram (DFD)  level 1 proses 3

 Data Anggota
 
 Data Anggota
 

Text Box:  Data BukuText Box:  Data Buku



Laporan Data Pengembalian
 
 Data pengembalian
 



Text Box:  Data pengembalianText Box:  Data pengembalian




Gambar 4.6  Data Flow Diagram level 1 proses 3











3.3.5        Data Flow Diagram (DFD)  level 1 proses 4
Laporan Data Buku
 
 Data Buku
 






Text Box:  Data BukuText Box:  Data Buku





                           Gambar 4.7  Data Flow Diagram level 1 proses 4     

























3.4      Struktur Database
3.4.1        Tabel Anggota.dbf
Nama Tabel              :   Anggota.dbf
Kunci                       :   NA
Fungsi                      :   Untuk menyimpan data-data anggota perpustakaan
4.1. Struktur Database Tabel Anggota. dbf
Field Name
Data Type
Width
Description
NA       *
NIS
Nama
Kelas
TmptLahir
TglLahir
JK
Alamat
Text
Text
Text
Text
Text
Date
Text
Text
10
8
25
3
20
8
10
25
Nomor anggota perpustakaan
Nomor induk siswa
Nama anggota perpustaakaan
Kelas anggota
Tanggal lahir anggota
Tempat lahir anggota
Jenis kelamin anggota
Alamatanggota perpustakaan
Jumlah
109
Byte


3.4.2        Tabel Buku.dbf
Nama Tabel              :   Buku.dbf
Kunci                       :   KdBuku
Fungsi                      :   Untuk menyimpan data-data buku perpustakaan
4.3. Struktur Database Tabel Buku.dbf
Field Name
Data Type
Width
Description
KdBuku   *
JdlBuku    
Pengaran
Halaman
ThnTerbit
Bahasa
Penerbit
Text
Text
Text
Numeric
Numeric
Text
Text
10
30
20
5
5
15
20
Kode buku perpustakaan
Judul buku perpustakaan
Pengarang buku
Tebal buku/ Halaman
Tahun terbit buku
Bahasa yang digunakan
Penerbit buku
Jumlah
120
Byte

3.4.3        Tabel Pinjam .dbf
Nama Tabel              :   Pinjam.dbf
Kunci                       :   KdPinjam
Fungsi                      :   Untuk menyimpan data-data peminjaman buku

4.2. Struktur Database Tabel Pinjam.dbf
Field Name
Data Type
Width
Description
KdPinjam        *
NA                   **
KdBuku          **
TglPinjam
LamaPinjam
Text
Text
Text
Date
Text
10
10
8
8
8
Kode Pinjam
Nomor anggota
Kode buku
Tanggal pinjam buku
Lama pinjam buku
Jumlah
3444
Byte











3.4.4        Tabel Kembali.dbf
Nama Tabel              :   Kembali.dbf
Kunci                       :   KdKembali
Fungsi                      :   Untuk menyimpan data-data pengembalian buku

4.4. Struktur Database Tabel Kembali.dbf
Field Name
Data Type
Width
Description
KdKembali    *
KdPinjam      **
NA                **
TglKembali
Denda
Text
Text
Text
Date
Numeric
10
10
10
8
10
Kode Kembali
Kode pinjam anggota
Nomor anggota
Tanggal kembali buku
Denda
Jumlah
48
Byte


3.5      Normalisasi
3.5.1        Bentuk tidak  normal (Unnormal)
4.5. Bentuk Tidak Normal(Unnormal)

NA  

NIS
Nama
Kelas
TmptLahir
TglLahir
JK
Alamat
KodeBuku
JdlBuku
Pengarang
Edisi
Halaman
ThnTerbit
Bahasa
Penerbit
KdPinjam
TglPinjam
KdKembali
TglKembali
Denda


3.5.2        Bentuk normal Pertama (1NF)

4.6. Bentuk Normal Pertama(1NF)

NA              * 

NIS
Nama
Kelas
TmptLahir
TglLahir
JK
Alamat
KdBuku
JdlBuku
Pengarang
Edisi
Halaman
ThnTerbit
Bahasa
Penerbit
KdPinjam
TglPinjam
KdKembali
TglKembali
Denda






3.5.3        Bentuk Normal Kedua (2NF)

4.7. Bentuk Normal Kedua(2NF)

Tabel Anggota.dbf                                     Tabel Buku.dbf

NA              * 

KdBuku       *
NIS

JdlBuku
Nama

Pengarang
Kelas

Edisi
TmptLahir

Halaman
TglLahir

ThnTerbit
JK

Bahasa
Alamat

Penerbit



                          
            Tabel Pinjam.dbf                                       Tabel Kembali.dbf
KdPinjam        *

KdKembali     *
NA                   **
KdPinjam       **
KdBuku          **
NA                   **
TglPinjam
TglKembali
LamaPinjam

Denda







3.5.4        Bentuk Normal Ketiga (3NF)

4.8. Bentuk Normal Ketiga(2NF)
  Tabel Anggota. dbf

NA              * 

NIS
Nama
Kelas
TmptLahir
TglLahir
JK
Alamat
  Tabel Pinjam.dbf                                             Tabel Kembali.dbf
KdPinjam        *

KdKembali     *
NA                   **

KdPinjam       **
KdBuku          **

NA                   **
TglPinjam

TglKembali


Denda
                          Tabel Buku. Dbf

KdBuku     *                  

JdlBuku
Pengarang
Halaman
ThnTerbit
Bahasa
Penerbit
3.6      Relasi Antar Tabel

                    Tabel Anggota.dbf                                         Tabel Buku.dbf

NA              * 

KdBuku       *
NIS

JdlBuku
Nama

Pengarang
Kelas

Edisi
TmptLahir

Halaman
TglLahir

ThnTerbit
JK

Bahasa
Alamat

Penerbit




        Tabel Pinjam.dbf                                           Tabel Kembali.dbf
KdPinjam        *

KdKembali     *
NA                   **
KdPinjam       **
KdBuku          **

NA                   **
TglPinjam

TglKembali


Denda
Keterangan :
*    Primary Key ( Kunci Primer )
**  Foreign Key ( Kunci Tamu / Penghubung )
 




Gambar 4.8.  Relasi Antar Tabel
3.7      Desain Input
3.7.1       

DATA ANGGOTA PERPUSTAKAAN

SMP NEGERI 2 ABUNG SEMULI

KOTABUMI

 
Desain Input Data Anggota















 









Gambar 4.8  Desain Input Data Anggota










3.7.2        Desain Input Data Buku






















Gambar 4.9  Desain Input Data Buku

 
 






















3.7.3        Desain Input Data Pinjam
 






















Gambar 4.10  Desain Input Data Peminjaman Buku

3.7.4        Desain Input Data Kembali


 
















Gambar 4.11  Desain Input Data Pengembalian Buku


3.8      Desain Output
Desain output merupakan hasil rancangan input yang diinginkan oleh pemakai (user). Maksud dari desain output ini adalah suatu rancangan yang diinginkan untuk dilihat sesuai dengan keinginan dan suatu bentuk laporan yang berguna, baik bagi user yang membutuhkan informasi sebagai bahan dalam mengambil keputusan ataupun bagi efektif dan efisiennya informasi tersebut.

3.8.1        Desain Output Data Anggota


LAPORAN DATA ANGGOTA PERPUSTAKAAN

SMP NEGERI 2 ABUNG SEMULI

KOTABUMI

Timur

SMP Negeri 1 Kotabumi


 
 



Nomor Anggota
NIS
Nama Anggota
Kelas
Tempat Lahir
Tanggal Lahir
Jenis Kelamin
Alamat
99999
99999
99999
99999
99999
99999
99999
99999
99999
99999
99999
99999
99999
99999
99999
99999
xxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxxxx
xxxxxxx
xxxxxxx
xxxxxxx
xxxxxxx
xxxxxxx
xxxxxxx
xxxxxxx
99/99/99
99/99/99
99/99/99
99/99/99
99/99/99
99/99/99
99/99/99
99/99/99
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxxxxx
xxxxxxxx
xxxxxxxx
xxxxxxxx
xxxxxxxx
xxxxxxxx
xxxxxxxx
xxxxxxxx


Gambar 4.12  Desain Output Data Anggota

3.8.2        Desain Output Data Buku
 



Kode Buku
Judul Buku
Pengarang
Edisi
Tahun Terbit
Halaman
Bahasa
Penerbit
99999
99999
99999
9999999999
99999
99999
99999
xxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxx
xxxxxxxxx
xxxxxxxxx
xxxxxxxxx
xxxxxxxxx
xxxxxxxxx
xxxxxxxxx
xxxxxxxxx
xxxx
xxxx
xxxx
xxxx
xxxx
xxxx
xxxx
xxxx

9999
9999
9999
9999
9999
9999
9999
9999
9999
9999
9999
9999
9999
9999
9999
9999
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx


Gambar 4.13  Desain Output Data Buku

3.8.3        Desain Output Data Peminjaman Buku
 





Kode Pinjam
Nomor Anggota
Nama Anggota
Kode Buku
Judul Buku
Tanggal Pinjam
xxxx
xxxx
xxxx
xxxx
xxxx
xxxx
xxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxxxxxx
xxxxxxxxxx
xxxxxxxxxx
xxxxxxxxxx
xxxxxxxxxx
xxxxxxxxxx
xxxxxxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
99/99/9999
99/99/9999
99/99/9999
99/99/9999
99/99/9999
99/99/9999
99/99/9999

Gambar 4.14  Desain Output Data Peminjaman Buku













3.8.4        Desain Output Data Pengembalian Buku
 



Kode Kembali
Kode Pinjam
Nomor Anggota
Nama Anggota
Kode Buku
Judul Buku
Tanggal Kembali
Denda
99999
99999
99999
99999
99999
99999
99999
99999
99999
99999
99999
99999
99999
99999
99999
99999
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxxxxxx
xxxxxxxxx
xxxxxxxxx
xxxxxxxxx
xxxxxxxxx
xxxxxxxxx
xxxxxxxxx
xxxxxxxxx
99/99/9999
99/99/9999
99/99/9999
99/99/9999
99/99/9999
99/99/9999
99/99/9999
99/99/9999
99999999
99999999
99999999
99999999
99999999
99999999
99999999
99999999



Gambar 4.15  Desain Output Data Pengembalian Buku

 
 



3.8.5        Desain Output Data Kartu Tanda Anggota


 




Nomor Anggota
:  xxxxxxxxxxxx

NIS
:  99999999

Nama
:  xxxxxxxxxxxxxxxxx

Kelas
:  xxxx

Alamat
:  xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx






Kotabumi,                  2006
Petugas Perpustakaan



XXXXXXXXXXXXX    .
NIP. 999999999





Gambar 4.16  Desain Output Data Kartu Tanda Anggota

3.8.6        Desain Output Data Anggota Perpustakaan Perorangan


 




Nomor Anggota
:  xxxxxxxxxxxx

N I S
:  99999999

Nama Siswa
:  xxxxxxxxxxxxxxxxx

Kelas
:  xxxx

Tempat Lahir
:  xxxxxxxxxxxxxxxx

Tanggal Lahir
:  99/99/9999

Jenis Kelamin
:  xxxxxxxxxxx

Alamat
:  xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx



Gambar 4.17  Desain Output Data Anggota Perorangan